
“Di balik harta waris, ada keluarga yang harus tetap utuh.”
Cara Membagi Warisan Sesuai Hukum Islam: Panduan Lengkap dan Praktis
It all begins with an idea.
Pendahuluan: Mengapa Hukum Waris Islam Itu Penting?
Pembagian warisan dalam Islam bukan hanya soal harta, tapi juga soal keadilan, tanggung jawab, dan menjaga silaturahmi keluarga. Sayangnya, banyak konflik keluarga terjadi karena warisan dibagi tanpa pengetahuan syariah yang memadai. Padahal, Islam sudah mengatur pembagian waris secara jelas dan adil dalam Al-Qur’an dan hadis.
Artikel ini akan membantu Anda memahami dasar-dasar hukum waris Islam dan bagaimana menerapkannya secara praktis.
1. Siapa Saja yang Termasuk Ahli Waris?
Dalam Islam, ahli waris dibagi menjadi beberapa kelompok utama:
Ahli Waris Dzawil Furudh: memiliki bagian tetap seperti anak perempuan, ibu, suami/istri.
Ashabah (ahli waris sisa): seperti anak laki-laki, saudara laki-laki.
Dzawil Arham: kerabat jauh yang mendapatkan warisan jika tidak ada dzawil furudh dan ashabah.
Penting: Warisan tidak berlaku untuk pembunuh pewaris, orang non-Muslim, dan budak (menurut mayoritas ulama).
2. Prinsip Dasar Pembagian Waris Islam
Anak laki-laki mendapat bagian dua kali lebih besar daripada anak perempuan (QS An-Nisa: 11)
Istri mendapat 1/8 jika pewaris memiliki anak, 1/4 jika tidak memiliki anak
Suami mendapat 1/2 jika tidak ada anak, 1/4 jika pewaris memiliki anak
Ibu mendapat 1/6 jika ada anak atau dua saudara, 1/3 jika tidak
Ayah mendapat 1/6 jika pewaris memiliki anak, jika tidak, ia mendapat sisa (ashabah)
Contoh Kasus: Jika seorang ayah wafat meninggalkan istri dan dua anak (1 laki-laki, 1 perempuan):
Istri: 1/8
Sisanya dibagi 2:1 antara anak laki-laki dan perempuan
3. Kesalahan Umum dalam Pembagian Warisan
Membagi warisan sebelum pewaris meninggal (hibah tidak sama dengan waris)
Tidak melibatkan ahli waris tertentu karena konflik pribadi
Menjual harta waris sebelum pembagian syar’i
Tidak berkonsultasi dengan ahli waris lain atau tokoh agama
4. Bagaimana Jika Terjadi Konflik?
Islam sangat menganjurkan menyelesaikan konflik secara damai dan kekeluargaan. Namun jika perlu:
Lakukan musyawarah keluarga
Gunakan jasa mediasi syariah
Konsultasikan ke konsultan waris atau ulama
Jika tidak menemukan titik temu, pengadilan agama bisa menjadi solusi terakhir dengan tetap mengacu pada hukum Islam.
5. Perlukah Konsultan Waris?
Ya, jika Anda:
Tidak tahu bagian masing-masing ahli waris
Tidak ingin konflik keluarga
Ingin proses yang cepat, sah, dan adil
Dengan konsultan waris, proses pembagian bisa lebih tertib, aman, dan sesuai syariah.
Kesimpulan: Warisan Tak Perlu Menjadi Masalah
Warisan seharusnya memperkuat, bukan memecah belah keluarga. Dengan memahami hukum waris Islam dan melibatkan pihak yang tepat, pembagian warisan bisa berjalan adil dan damai.
📌 Ingin pembagian waris syariah yang tepat?
💬 Konsultasikan langsung dengan tim ahli WARISKU.
Mulai Konsultasi Sekarang – Aman, Profesional, Terpercaya.

Masalah Waris Bukan Untuk Ditunda.
Satu sesi konsultasi bisa jadi awal dari solusi damai bagi seluruh keluarga. 💬 Hubungi tim kami. Ceritakan masalah Anda. Kami akan bantu temukan jalannya